Hi, guest | Welcome to Blog Serba Guna | Register | Sign in
Advertise | Contact | About | Live Music | Donation | Sitemap

Sabtu, 15 September 2012

Perasaanku Saat Ini

. Sabtu, 15 September 2012
0 komentar

Aku tersenyum
Bukan berarti aku bahagia
Bukan berarti aku senang dan ceria
Tapi semua itu hanya pemanis bibir

Aku tertawa
Bukan berarti aku suka cita atau aku bahagia
Semua ini hanya sebagai pelita jiwa

Senyum yang selalu menghiasi hariku
Hanya sebuah ilusi semata
Hanya hiasan semata
Hanya sebagai penyejuk bagi yang melihatnya

Tawa yang aku berikan
Hanya sebagai tawa renyah
Hanya sebagai penawar duka bagi yang mendengarnya
Hanya sebagai pelipur jiwa

Semua senyum dan tawa yang menghiasi hariku
Hanya sandiwar semata
Sebuah kepalsuan
Sebagai tanda pelipur jiwa

Sesungguhnya
Semua senyum dan tawa itu
Sangat tak berarti
Tak sesuai dengan yang semestinya

Aku tersenyum manis
Padahal sesungguhnya jiwaku
Begitu kelam dan pahit
Begitu sendu dan pilu

Aku tertawa renyah
Padahal jiwaku menangis
Batinku tersiksa
dan asaku berduka

Senyum dan tawa yang aku hiaskan
Hanya sebagai suatu hadiah buat yang melihatnya
Agar mereka tak melihat dan tahu yang aku alami
Agar mereka tak merasa sedih
atau maenjauh dariku

Aku trsenyum dan tertawa
Hanya sebagai pelita dan pencerah

Sebagai ilusi dan kresi diri kepada sesama
Agar air mata ini hanya menetes di relung jiwa ini
Hanya mengalir mengikuti drah ini
Hanya bergema di dalam hati ini
dan hanya berontak di dalam nadi ini

Karena mereka semua bahagia melihatku
Meski sesungguhnya mereka tak tahu sebenarnya yang terjadi
dan apa yang kualami dalam launan ini

Daku terlena harapan yang penuh kepalsuan
Pilu hatiku menangis...
Pedih jiwaku lara...
Sakit ragaku merintih....
Duhai sang lentera jiwa...
Beri daku kekuatan dalam kuasamu...
Beri daku setetes embun dalam dahaku....

Daku telah merintih dalam pahitnya kenyataan hidup
Daku ingin semua tahu aku bukan manusia lemah yang meminta belas kasihan

Ragaku sakit
Tapi semangatku akan selalu bergema di dunia ini
Lewat udara...
Suara hatiku terbaca
Lewat puisi...
Tersimpam seribu kata-kata misteri yang penuh teka-teki

Daku biarkan angin malam
Membawa suara hatiku padanya


                                                                                                By : Penyair Jalanan
selengkapnya->